Renungan Sekilas Hikmah

Renungan Sekilas Hikmah

Sebahagian Hikmah dan Keutamaan berjama’ah yang Allaah Anugrahkan pada hamba2Nya adalah :

1. Mendapat lipatan Pahala yang amat Besar dari Allaah jika dalam melakukannya berniat Ta’at atas PerintahNya.
2. mendapat Rahmat (Kasih Sayang Allaah) juga kasih sayang dari sesama yang berjama’ah dan di jauhkan dari Murka Allaah dan ‘AdzabNya..
3. Mendapat Barokah yang tak terhingga dalam segala hal juga barokah dari Iman,Islam,Ihsan sesama yang berjama’ah
4. Do’a kita akan cepat di Qobul Allaah juga akan mendapat PertolonganNya dan akan cepat dapat pengqabulan dari sesamanya jika permohonannya mengatasnamakan kepentingan orang banyak..
5. akan di kasih kekuatan,kekokohan dan keteguhan yang amat dahsyat
6. akan di kasih Keberanian
7. akan di kasih ketenangan batin
8. akan di kasih Kebahagiaan hati
9. akan di kasih keindahan dalam hidup berjama’ah
10.Allaah akan Jadikan hati musuh ketakutan
11.Allaah akan Jadikan musuh kalah hatta syetan sekalipun.
12.akan terus tambah2 Ilmu dan hikmah juga Faidah2
Lihatlahlah dan rasakanlah keuatamaan itu dalam kehidupan kita sehari2 baik dalam Solat, Shaum, Zakat, Haji, mencari Ilmu, berda’wah, berdzikir, berdo’a, bekerja, berbisnis, makan & minum, tidur, olah raga, bermain, ngobrol hatta dalam perang sekalipun .
Dan lihat juga hikmah yang tadi dalam kehidupan ciptaan Allah lainny, Betapa penuh Hikmah dan fadlilah di saat jari tangan berjama’ah,saat penglihatan berjamaah,saat pendengaran berjama’ah,saat gigi,lidah, tenggorokan, usus, sampai alat mengeluarkan kotoranpun berjama’ah.Dan tafakkurilah saat seluruh elemen tubuh di berjama’ahkan oleh Allaah baik yang dzohirnya maupun yang batinnya, satu sama lain saling membantu sesuai fungsi dan kemampuhannya masing2 sehingga terwujud Hikmah2 dan Fadlilah2 yang amat dahsyat..
Andai ada satu item atau satu orang yang tidak mau berjama’ah maka tentu akan jadi masalah bagi pribadinya juga bagi yang lainnya,Maka pantaslah jika ada yang berani memisahkan diri dari berjama’ah maka maksimalnya dia bisa mendapat Murka Allaah dan Api NerakaNya seperti yang Nabi Saw Sabdakan dan minimalnya dia akan di nilai tidak baik dan salah juga bodoh menurut pandangan semua pihak..
Dan ketahuilah..!bahwa berja’maah itu walau dalam kebatilan kemungkinan besar bisa mengalahkan kebaikan yang tidak berjama’ah,dan sebaliknya kebaikan yang berjama’ah pun akan mampuh mengalahkan kebatilan yang tidak berjama’ah,Semakin banyak yang berjama’ah pasti akan semakin baik apalagi Berjama’ahnya bersama Orang2 Sholeh, Para Ulama Allaah, Para Wali Allaah, Para Nabi & Para Rosul Allaah, juga Para Malaikat Allaah ‘Alaihimussalaam..
Maka bergabunglah kepada Assawaadul A’dzom ya’ni kelompok Jama’ah Ulama dan Muslimin terbanyak
Dan ta’atilah hasil keputusan Ijma’ Para Ulama Mujtahid mutlaq dan jangan sekali2 berani menyalahinya jika ingin selamat..
Perhatikan poin2 berikut ini jika kita betul2 pengikut Ahlussunnah Waljamaa’ah..
1.berfikirlah dulu sebelum bertindak juga berucap..!
dan pertimbangkanlah apa yang akan kita lakukan dan apa yang akan kita ucapkan barangkalih ada buah fikiran atau tindakan kita yang bisa mengakibatkan perpecahan di kaum Muslimin..
2.buanglah ego kita jauh2.! dan kedepankan hal2 yang bisa menyatukan Ummat dengan Ilmu Allaah Yang Shoheh dan hujjah2nya yang akurat juga dengan penjelasan yang bisa di fahami oleh semua fihak juga dengan Akhlaq yang mulia..
3.hati2 jika berbicara di publik jangan mempermasalahkan tentang perbedaan kebiasaan manusia baik dalam hal Negaranya, Daerahnya, pangannya, sandangnya, papannya, bahasanya, busananya, seni budayanya, parpolnya, ormasnya dll selama tidak ada penyimpangan menurut kesepakatan Ulama Mujtahid Mutlaq baik dalam masalah Aqidah Seperti kesepakatan Imam Asy’ari ra dan Imam Maturidi ra dll maupun dalam Masalah Fiqih seperti Imam Abu Hanifah ra, Imam Malik ra, Imam Muhammad Asysyaafi’i ra, Imam Ahmad Hambali ra dan yang lainya..
Adapun yang di maksud oleh kalimat (yang lainnya) adalah Para Mujtahid mutlaq dari masa Shohabat sampai masa Taabi’ittaabi’iin karena di masa itu banyak sekali Mujtahid mutlaq hingga di masa itu Muslimin menyepakati kepada segala masalah yang sudah di sepakati oleh Para Mujtahid mutlaq dan Muslimin ikhtilaf dalam masalah yang di ikhtilafkan oleh Para Mujtahid itu..
adapun bagi orang2 yang hidup setelah masa itu maka wajib mengikuti salah satu Madzhab yang 4 tadi dalam fatwa2 hukum karena hanya Madzhab yang 4 itulah yang qaidah2 poko2 Ilmunya di Kitabkan dan abadikan sampai hari ini kecuali dalam hal2 selain fatwa2 hukum maka di bolehkan mengikuti pendapat2 Ulama selain Mujtahid yang 4 tadi seperti dalam hikayat2 dan nasehat2 dll..
Begitu pula tidak boleh menyalahi kesepakatan Para Imam Mujtahid dalam Masalah Tashowwuf/tazkiyah nafs (membersihkan jiwa) seperti Imam Junaid Albagdaadii ra, Imam Abu Yazid Albustomi ra,
Imam Muhammad Alghozali ra, Imam Ma’ruf Alkarkhi, Imam Abu Tholib Almakki ra dll
Adapun kepada hal2 yang di ikhtilafkan hukumnya diantara Madzhab Beliau2 atau diantara Ulama2 pengikutnya dalam setiap Madzhabnya masing2 maka kita harus legowo dan lapang dada juga menghargai terhadap perbedaan itu tapi kita tetap harus meyaqini kebenaran pendapat yang di ikuti oleh kita..
4.jika kita Ulama maka seyogyanya menyelami perbedaan dan dalil2nya secara tuntas, juga meluaskan keilmuan seluas2nya supaya tidak fanatik buta dan tidak picik juga tidak mengajarkan kepicikan kepada Ummat
5.kita jangan terburu2 memvonis salah atau bid’ah terhadap buah ijtihad Para Ulama Allaah apalagi kepada Para Ulama Mujtahid palagi Mujtahid mutlaq di kalangan Para Taabi’iin dan Para Taabi’ittaabi’iin apalagi kepada Para Shohabat Nabi Saw apalagi kepada Para Kholifah Nabi Saw yang 4,
Seyogyanya kita selalu evaluasi terhadap Ilmu yang kita miliki karena
barangkali faham Beliau2 lebih unggul ketimbang faham kita bahkan boleh jadi faham kitalah yang tidak sesuai dengan Ma’na2 Quran dan Sunnah RosuuluLLooh Saw
6.ikutilah pendapat Ulama terbanyak karena jika kebenaran mumkin ada pada kelompok yang sedikit maka apalagi di kelompok yang lebih banyak..
Dan jika kesesatan mumkin ada di kelompok Ulama yang lebih banyak maka di kelompok yang lebih sedikit apalagi..
7.Islahlah secepatnya jika kita bertikai..!!! Dan banyak istigfaar untuk kita dan untuk Muslimin seluruhnya
8.Islahkanlah sesegera mumkin Muslimin yang sedang bertikai ..!!!
9.Sadarilah!!! dan sadarkanlah semuanya kepada Ma’na Sunnah dan berjama’ah yang haqiqi.!!!
Inilah haqiqat Ma’na Ahlussunnah Waljamaa’ah dari sisi Waljamaa’ahnya..
10.ketahuilah wahai Ahbabii Muslimiin !!!..
bahwa sesungguhnya musuh2 Allaah dan musuh2 HambaNya ya’ni syetan dan kaum kafir harbi pasti akan selalu berupaya mengutamakan memecah belah kebersamaan kita sebagai Hamba2Nya..
Tapi selama kita bisa memegang teguh kepada Berjama’ah maka kekuatan mereka tak akan bisa mengalahkan kita , namun jika kita berpecah belah maka disitulah kekalahan kita..
Oleh sebab itulah hati2..!!!..
hati..!!!..hati2..!!!
11.janganlah kita bisa di pecah belahkan oleh apapun juga oleh siapapun dengan mengatasnamakan Bangsa, Suku, Nasab, bahasa, budaya, partai, ormas walau mengatasnamakan Islam, Madzhab atau Ulama dll..
Selamat berjuang semaksimal mumkin dan berdo’a..!!! Dan saling do’akan diantara kita sampai kita menghadap Allaah Ta’aalaa…
..
Walloohu A’lam…
alfaqiir khodim Tholabah di Pontren Asysyifaa Walmahmuudiyah Sumedang
(muhammad muhyiddiin abduLQodir)

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Renungan Sekilas Hikmah"

Post a Comment

# Saya akan coba merespon komentar baru secepatnya.
# Harap berkomentar dengan bahasa baku tanpa singkatan.
# Komentar promosi, spam, dan komentar satu kalimat yang tidak bermutu akan saya hapus langsung.
# Jangan menggunakan nama pengomentar dengan nama yang berbau porno, judi, dan yang negatif lainnya.
# Setiap komentar akan dimoderasi secara manual sebelum muncul.